18 Kondisi kerja yang paling saya harapkan adalah kondisi yang A. Memotivasi saya untuk berkerja lebih giat B. Memberi kesempatan kepada saya untuk mengaktualisasikan diri C. Memberi kemungkinan promosi jabatan bagi saya D. Menyediakan stabilitas pekerjaan kepada saya E. Menghasilkan pendapatan tambahan bagi saya
Tekanan dunia kerja memang beragam dan tergantung pada industri masing-masing. Nah, rekruter pun pasti ingin tahu bagaimana cara kamu mengontrol diri saat menghadapi tekanan kerja. Hal ini biasanya akan muncul dalam interview dengan HRD dan user. Maka, tak ada salahnya untuk belajar dan memahami cara menjawabnya dengan baik. Berikut Glints rangkum tips-tips menjawabnya untuk kamu. Tips Menjawab Pertanyaan “Bagaimana Cara Kamu Menghadapi Tekanan?” Supaya lolos interview dan rekruter bisa mengenal lebih jauh tentang kamu secara kemampuan serta sikap, maka, mengutip Indeed, ada beberapa tips dan contoh jawaban yang bisa kamu gunakan. 1. Pikirkan dan tulis cara kamu menghadapi tekanan © Sebelum menjawab pertanyaan, ada baiknya kamu mengingat apa saja yang kamu lakukan ketika menghadapi sebuah tekanan. Kalau perlu tulis di jurnal atau notebook-mu supaya ingat apa saja masalahnya waktu itu dan cara menghadapinya. Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi dan mengingat momen itu, kamu bisa menjawab pertanyaan di bawah ini. Apa yang membuat kamu tertekan? Apa yang kamu rasakan dan reaksi pertama kali ketika merasa tertekan? Apa yang kamu lakukan untuk mengurangi tekanan tersebut? Jika ada di situasi itu lagi, hal apa yang akan kamu lakukan supaya tidak tertekan? 2. Ceritakan pengalamanmu © Setelah menemukan jawaban dari poin pertama, kamu bisa tulis dan buat narasi yang sesuai dengan pengalamanmu. Kalau bisa pilih pengalaman yang kamu hadapi di pekerjaan sebelumnya. Penting untuk mengaitkan hal ini dengan pengalamanmu sebelumnya, agar rekruter bisa memahami jawabanmu. Kamu bisa menjawab dengan contoh seperti ini. Ada masa di mana saya tertekan dan stres ketika mengerjakan suatu proyek. Banyak hal yang tak terduga terjadi sehingga bisa mengganggu target. Supaya tidak memengaruhi proses dan hasil kerja, saya biasanya akan membuat perencanaan yang detail dan jelas sebelum melakukan suatu pekerjaan. Hal ini memudahkan saya mengendalikan dan memprediksi apa yang akan terjadi ke depannya 3. Fokus pada hal positif © Penting untuk mengakui bahwa kamu pernah merasakan stres dan tertekan. Jangan menyangkal atau mengatakan bahwa kamu tidak pernah mengalami stres sama sekali. Hal yang paling penting untuk disampaikan adalah bagaimana cara kamu menghadapi tekanan tersebut. Hindari juga mengatakan hal negatif, misalnya saja menceritakan kondisi tim atau atasan yang kurang menyenangkan di tempat sebelumnya. Alih-alih mengatakan hal negatif, kamu bisa fokus dengan usahamu dalam menghadapi dan menangkal stres. Misalnya, kamu menyebutkan bahwa kamu justru lebih banyak berkomunikasi dengan tim lain supaya tidak ada kesalahan ketika mengerjakan suatu proyek bersama. Contoh Memang saya dilepaskan untuk mengerjakan serta mengatur proyek ini sendirian tanpa ada arahan, tapi saya jadi bisa terkoneksi dengan tim lain di perusahaan. Karena proyek ini melibatkan banyak pihak, maka saya bisa meminta bantuan dan berdiskusi dengan anggota tim lain. Supaya saya juga bisa maintain proses dan hasil proyek ini. Dengan menjawab seperti itu, rekruter akan menilai kamu sebagai orang yang bisa bekerja dengan baik dalam tim meskipun pada target yang tinggi. 4. Siapkan diri untuk menjawab pertanyaan yang lebih dalam © Biasanya, setelah menanyakan bagaimana cara menghadapi tekanan, rekruter akan bertanya pertanyaan yang lebih detail ke kamu. Berikut adalah pertanyaan lanjutan yang harus kamu persiapkan jawabannya. Di posisi ini kamu sering menghadapi ketidakpastian. Apakah kamu bisa menghadapi stres di kondisi tersebut? Bagaimana kamu menghadapi tekanan jika berkaitan dengan urusan orang lain? Apakah menurut kamu mengalami stres dan tertekan itu baik? Seperti pertanyaan sebelumnya, lebih baik dijawab dengan menceritakan masalah dan pengalamanmu di pekerjaan terdahulu. Misalnya saja, untuk pertanyaan terakhir “apakah stres atau tertekan itu baik?”. Kamu bisa menjawab seperti ini Merasa stres dan tertekan sangat wajar, yang paling penting bisa mengelolanya dengan baik. Bahkan tekanan yang dihadapi dan dikelola dengan baik bisa jadi motivasi tersendiri untuk saya ketika bekerja. Itulah tips menjawab pertanyaan mengenai cara kamu menghadapi sebuah tekanan di tempat kerja. Mempersiapkan diri sebelum interview bisa membuat kamu lebih tenang dalam menjawab semua pertanyaan rekruter. Jangan lupa buat CV yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, agar rekruter tertarik untuk memanggilmu. Setelah siap, kamu bisa mulai mencari dan melamar lowongan kerja yang ada di Glints. Di Glints, kamu bisa menemukan ratusan lowongan pekerjaan yang paling sesuai dengan minat kamu. Ayo, daftarkan akun profesional dan lamar pekerjaan impianmu di Glints sekarang juga! Interview Question "How Do You Handle Stress?" Interview Question "How Do You Handle Stress?"
Contohjawaban : Saat ini saya sedang mengajukan sebagai System Integrator, dimana pekerjaanya meliputi membuat software / hardware yang di butuhkan, membuat rancangan User Interface dengan perancang, serta menguji perangkat. Saya rasa pekerjaan tersebut sesuai dengan keahlian serta background pendidikan saya sebagai mahasiswa Ilmu Komputer.
Saat sedang wawancara, pertanyaan soal deskripsi diri sendiri saja sulit dijawab. Apalagi, ada rekruter yang meminta deskripsi diri itu dilakukan dengan satu kata saja. Walau begitu, kamu tak perlu khawatir. Di sini, Glints akan memberikan strategi merespons pertanyaan “deskripsikan dirimu dengan satu kata”. Supaya sesi interview-mu makin lancar, ada juga berbagai jawaban yang sebaiknya kamu hindari. Langsung saja, yuk, simak selengkapnya! Mengapa Rekruter Menanyakan Ini? © Pertama-tama, kita bahas mengapa rekruter mengajukan pertanyaan “deskripsikan dirimu dengan satu kata”. 1. Menggambarkan skill-mu Agar bisa menyelesaikan pekerjaan, kamu butuh skill tertentu. Misalnya, agar bisa menjadi akuntan yang baik, kamu harus jadi orang yang teliti. Nah, skill penting tersebut bisa tampak saat kamu harus mendeskripsikan diri dengan satu kata. Itulah mengapa, rekruter menanyakan pertanyaan ini. 2. Menggambarkan kecocokanmu dengan budaya kerja perusahaan Melansir Glassdoor, interview adalah waktu yang pas untuk menilai kecocokanmu dengan budaya kerja. Ini tentu termasuk saat kamu harus melakukan deskripsi diri dengan satu kata saja. Jawabanmu akan menunjukkan caramu melihat diri sendiri. Selain itu, sikap dan pendirianmu bisa ikut tampak. Dari semua itu, rekruter bisa menilai kecocokanmu dengan budaya kerja perusahaan. 3. Menguji kemampuan komunikasimu Seperti yang sudah Glints singgung, mendeskripsikan diri dengan satu kata tidaklah mudah. Mau tak mau, dirimu yang kompleks harus digambarkan dengan sangat sederhana. Nah, untuk menyederhanakan konsep kompleks, skill komunikasi dibutuhkan. Itulah mengapa rekruter memintamu mendeskripsikan diri dengan satu kata saja. Kalau berhasil memilih kata dan menjelaskan jawabanmu dengan baik, kemampuan komunikasimu jadi menonjol. Tips dan Contoh Jawaban © Sekarang, kita bahas tips membuat deskripsi diri dengan satu kata saja. 1. Pahami ekspektasi rekruter Saat membuka lowongan, rekruter tentu sudah tahu kandidat seperti apa yang mereka cari. Kriteria pencariannya bisa berupa skill atau pengalaman kerja. Nah, kamu harus memahami semua itu. Tak perlu bingung mencari informasinya, baca saja kualifikasi dan job description lowongan yang kamu lamar. Biasanya, kata yang tepat berbentuk kata sifat. Beberapa contohnya adalah teliti mampu berpikir kritis empathetic punya skill empati team-player jujur dan lain-lain Contoh 1 Saya sangat detail-oriented. Ketika merencanakan suatu acara, saya ingin selalu memastikan bahwa tak ada hal kecil yang terlewat yang bisa menyebabkan kesalahan fatal. Pada acara online terakhir kami, ada satu kesalahan teknis yang bisa cepat teratasi karena gladi resik yang cukup. Saya juga memberi briefing ke semua panitia secara detail supaya mereka paham tugasnya masing-masing dan tak ada satupun agenda yang terlewat. I am very detail-oriented. During event planning, I always make sure we did not miss any detail which could lead to fatal mistakes. On our last online event, we solved technical errors on Zoom smoothly thanks to three rehearsals we decided to do. I briefed each one of the committees in detail so everyone knew what they had to do and no event parts left neglected. 2. Lihat daftar kelebihanmu Sudah memahami seluk-beluk ekspektasi rekruter? Sekarang, waktunya evaluasi diri. Coba lihat apa saja kelebihan yang kamu miliki. Kamu bisa coba ingat kembali pengalaman kerja atau organisasimu sebelumnya. Setelah itu, deskripsikan kelebihan tersebut dengan satu kata. Contoh 2 Saya adalah orang yang inovatif dan saya bangga sekali dengan pencapaian karya-karya saya di tempat kerja yang sebelumnya. Tadinya, perusahaan tidak memiliki online presence yang kuat. Akhirnya, saya coba untuk menginovasikan brand book yang baru serta beberapa strategi visual design. Hasilnya, followers Instagram kami naik 90% dalam kurun waktu 2 bulan, sampai mengalahkan 3 akun kompetitor lainnya. I’m innovative, and I’m proud of my track record in designing award-winning work that gives my clients a competitive edge. For example, my last workplace struggled to improve their online presence. They did not have any strong online identity. I decided to rebuild their brand book and came up with a few visual design strategy. We successfully increased our followers by 90% in 2 months, surpassing 3 other competitor accounts. 3. Cocokkan ekspektasi rekruter dengan kelebihanmu Selanjutnya, seperti dituliskan Work It Daily, cocokkan ekspektasi rekruter dengan kelebihanmu. Titik temu keduanya bisa menjadi jawaban untuk pertanyaan deskripsi diri dengan satu kata. Misalnya, rekruter mencari data scientist yang mampu berpikir kritis. Kebetulan, kamu juga punya skill tersebut. Pilih saja “kritis” sebagai satu kata yang menggambarkan dirimu. Contoh 3 Saya merupakan orang yang kritis dan selalu berusaha untuk memperbaiki kemampuan berpikir kritis. Sebagai seorang data scientist di kantor yang sebelumnya, saya berhasil mengidentifikasi beberapa insights yang penting untuk program kami. Saya analisis data konsumen untuk mencari tahu akar permasalahan yang sedang kami hadapi, membandingkan beberapa alternatif solusi dan merekomendasikan beberapa action plan. Hasilnya, kami berhasil meningkatkan NPS dari 67 ke 95. I am very critical and always try my best to improve my critical thinking skills. As a data scientist at my previous company, I identified one of the most important insights on one of our programs. I analyzed our costumers data to pinpoint the root cause of the problem, analyze some available alternative solutions, and recommend the best action plans. We sucessfully improve the NPS of our program from 67 to 95. 4. Jelaskan mengapa kamu memilih satu kata tersebut Terakhir, seperti dituliskan paparkan alasan di balik pemilihan jawabanmu. Alasan tersebut bisa semakin meyakinkan rekruter. Untuk melakukan ini, kamu bisa memakai teknik STAR. Teknik STAR akan memudahkan penggambaran pengalaman atau kualifikasimu. STAR sendiri merupakan singkatan dari Situation, situasi, kondisi, atau konteks yang kamu hadapi. Task, tugas atau tanggung jawabmu dalam situasi terkait. Action, apa yang kamu lakukan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Result, hasil akhir dari apa yang kamu lakukan. Supaya lebih jelas, berikut contoh penggunaannya Contoh 4 Saya memilih kata “terorganisasi” untuk mendeskripsikan diri saya. Dulu, saya pernah menjadi koordinator sebuah proyek percobaan di kantor S. Saat itu, saya bertanggung jawab memastikan proyek berjalan lancar dan mendokumentasikan pembelajaran dari proyek tersebut T. Akhirnya, tiap rapat mingguan, saya meminta anggota tim membagikan hambatan mereka dalam menyelesaikan proyek A. Kami mendiskusikan solusinya bersama-sama, serta hambatan tersebut tertulis dengan baik dan bisa menjadi pelajaran untuk proyek selanjutnya R. Organized is how I’d like to describe myself. At my previous work experience, I was chosen as a coordinator for an experimental project S. I made sure that the projects run smoothly and documented every part of our learning process T. Every weekly meeting, I asked everyone to share their obstacles and we tried to give each other best advices A. We discussed the possible solutions together and document every process as the future references R. Contoh 5 Saya adalah orang yang adaptif. Sebelum jadi seorang employer branding specialist, saya bekerja di bidang talent acquisition S. Supaya bisa bekerja dengan baik, saya tentu harus beradaptasi dan banyak belajar T. Akhirnya, saya aktif membaca artikel seputar employer branding dan banyak meminta masukan dan bertanya kepada atasan saya A. Saya pun berhasil lulus probation dengan nilai yang baik, serta berhasil jadi Employee of The Month 6 bulan kemudian R. I am very adaptive. Before starting my journey as an employer branding specialist, I worked as talent acquisition S. I had to be an adaptive fast learner in order to do my job well T. To do that, I always spared my time to read articles about employer branding and asked a lot of questions to my leader A. As a result, I passed my probation and was awarded Employee of The Month 6 months later R. Jawaban yang Sebaiknya Dihindari © Kira-kira, apa saja deskripsi diri dengan satu kata yang harus dihindari? Berikut informasinya 1. Hindari kata ambigu Pertama-tama, hindarilah kata yang ambigu. Melansir Chron, contohnya adalah ambisius kompetitif dan lain-lain Pilihan kata tersebut punya dua makna. Ada yang menganggapnya baik, namun ada pula yang menganggapnya buruk. Itulah mengapa, kamu sebaiknya menghindari pemakaiannya untuk menjawab pertanyaan “deskripsikan dirimu dengan satu kata”. Rekruter bisa salah paham karenanya. 2. Jangan pilih kata yang terlalu umum menuliskan, hindarilah deskripsi diri dengan pilihan satu kata yang klise. Hindari jawaban seperti “rajin”, “pekerja keras”, dan lain-lain. Kata-kata tersebut terlalu umum. Kalau ingin sukses, kamu tentu harus jadi orang yang rajin dan pekerja keras. Akhirnya, jawabanmu kurang terasa personal. Kamu kehilangan kesempatan untuk menonjolkan diri di antara banyak pelamar kerja lainnya. Demikian tips menjawab pertanyaan deskripsi diri dengan satu kata. Intinya, kamu harus memilih satu kata yang menggambarkan dirimu dan kebutuhan rekruter. Nah, selain deskripsi diri dengan satu kata, masih ada pertanyaan interview lain yang relatif sulit dijawab. Kira-kira, apa sajakah itu? Yuk, intip daftarnya di bawah ini! Kamu juga bisa mempelajari cara meresponsnya dengan tepat Apa kelemahan dirimu? Mengapa perusahaan harus menerimamu? Bagaimana caramu menghadapi tekanan? Answering 'Describe Yourself in One Word' Skillfully How To Answer The Job Interview Question "Describe Yourself In One Word" How to Describe Yourself in One Word with Sample Answers Adjectives to Avoid in an Interview for a Job
Adapunbagian pekerjaan yang saya maksudkan adalah Divisi Marketing di perusahaan yang bapak/ibu pimpin. Berikut ini adalah data singkat saya: Nama: Aleesha Kemala Tempat/Tgl lahir : Jakarta, 10 Juni 1996 Alamat: Cempaka Putih Rt 007/02 No 25 Jakarta Pusat, 10510 Status: Belum menikah Pendidikan terakhir: S-1 Ilmu Komunikasi
Kehidupan sering memberi banyak kejutan setiap harinya. Peristiwa menyenangkan dan tidak menyenangkan seolah-olah memiliki jadwal khusus yang siap datang secara bergantian atau bahkan berbarengan. Di samping itu ada kewajiban yang harus dewasa lakukan, yaitu bekerja. Menyelesaikan pekerjaan di tengah pikiran yang kacau akibat mengemban banyak masalah menjadi tantangan yang sulit untuk dijalani. Eits, tapi jangan sedih guys berikut ini lima tips tetap bersemangat kerja meski sedang mengadapi banyak masalah!1. Ingat kembali tujuan yang kamu startup-stock-photosMengingat apa tujuan, mimpi atau cita-cita kalian selama ini bisa menjadi motivasi besar yang menaikkan suasana hati yang berantakan. Membayangkan kesuksesan dan apa yang nanti bisa kamu raih membuat secercah harapan muncul. Perlahan kamu pun akan kembali bangkit dan mulai lagi untuk merajut mimpi. 2. Bagi waktumu dengan kaboompicsWaktu harus dikelola dengan baik agar keseharian berjalan dengan lancar. Bila jam kerja tiba maka fokuslah untuk mengerjakan tugas selama di kantor. Mencampurkan urusan kantor dengan masalah pribadi bisa menjadi penyebab hari berantakan. Nanti saat jam kantor sudah berakhir pemecahan masalah pribadi baru boleh dipikirkan. Memberi waktu masing-masing pada kedua hal ini bisa mencegah terjadinya masalah yang lebih rumit. Baca Juga 7 Penyakit Ini Akan Menghantui Kamu Jika Stres Berlarut-larut 3. Memulai hari dengan hal yang manis burstMembayangkan hari yang panjang bakal membuat kita stres duluan, apalagi dengan tekanan yang ada di kepala. So, pastikan persiapkan diri untuk bertempur’ dengan sesuatu yang manis, misalnya makan cokelat dan menyesap kopi favorit, bertegur sapa dengan orang terkasih atau mendengar lagu demi membakar Rileks dan bekerja dengan divinetechygirlMeskipun pikiran bercabang memikirkan banyak urusan namun usahakan rileks dan bekerja dengan tenang. Panik akan membuat kalian stres dan akhirnya tidak mengerjakan apapun dengan benar. Lakukan meditasi ringan dengan mengatur pernafasan dan hilangkan semua pikiran Ambil waktu jeda untuk rawpixelSetelah berusaha sekuat tenaga mengatur kedua hal ini tetap seimbang waktunya untuk mengambil waktu jeda lalu beristirahat. Jangan memaksakan diri untuk terus bekerja, berpikir, atau dicecar masalah karena tubuh juga perlu waktu untuk bersantai. Kesehatan fisik dan mental membutuhkan waktu jeda agar bisa kembali bekerja secara maksimal sesuai dengan tugasnya masing-masing. Menyelesaikan masalah dan pekerjaan dalam satu waktu bukan hal mustahil jika kamu mau berusaha dan mengatur semuanya dengan benar. Karena permasalahan itu dapat memberi kita pelajaran, jangan pernah menyerah atau merasa gak beruntung ya saat mendapat ujian. Baca Juga 9 Quotes Inspiratif eks-iKON Ini Bikin Kamu Semangat Meraih Impian IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Kandidat "Sepanjang yang aku ingat, aku tak pernah melakukannya. Saya ada keadaan darurat yang membikin saya tidak dapat masuk kerja, aku langsung memberitahukan hal hal yang demikian kepada atasan saya." 20. Apakah Anda bersedia berprofesi lembur? Kandidat: "Ya, saya bersedia. Selain tidak dilema bagi aku." 21.
Saat Anda dalam interview kerja, pertanyaan seperti "Apa aspirasi karir Anda?" bisa membuat Anda lengah. Anda mungkin bersiap untuk menjawab pertanyaan interview umum tentang pengalaman masa lalu Anda dan apakah Anda memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan itu. Anda bahkan mungkin siap menjawab pertanyaan tentang kehidupan Anda di luar pekerjaan seperti “Apa hobi Anda?” Tapi "Apa aspirasi karir Anda?" merupakan pertanyaan yang digunakan pewawancara untuk mengetahui apa hal yang benar-benar penting bagi Anda secara profesional, dan Anda mungkin bertanya-tanya seperti apa jawaban yang harus Anda berikan dan seberapa jujur Anda harus aspirasi karir Itu?Tujuan karir dan aspirasi karir merupakan hal yang sedikit berbeda “Aspirasi untuk saya adalah mimpi yang lebih tinggi dan besar. Sementara tujuan karir lebih kepada sesuatu yang terukur dan tepat sasaran,” kata pelatih karir Muse Tara Goodfellow, founder Athena Consultants. Selain itu, tujuan karir cenderung mengacu pada garis waktu yang lebih pendek, kata pelatih karir Muse Jennifer Smith, founder Flourish Careers dan mantan HRD, sementara aspirasi karir umumnya berarti Anda memiliki pandangan lebih jauh ke depan atau lebih dari beberapa tahun. Misalnya, aspirasi karir adalah berhasil meraih posisi komunikasi senior di perusahaan yang digerakkan oleh misi yang Anda sukai, sementara tujuan karier untuk orang yang sama adalah menguasai penulisan siaran pewawancara bertanya “Apa aspirasi karir Anda?”Ketika pewawancara bertanya tentang aspirasi Anda, mereka mencoba mempelajari keinginan karir jangka panjang Anda. Pewawancara ingin melihat seberapa cocok jawaban Anda dengan kebutuhan, posisi, dan perusahaan mereka. Mereka “ingin tahu apakah Anda bisa untuk tetap setia dan tumbuh bersama organisasi mereka atau tidak,” kata Smith. “Menggunakan proses interview untuk mengetahui apakah seseorang memiliki rencana untuk bertahan adalah penting untuk keuntungan perusahaan.”Misalnya, jika Anda memiliki aspirasi karir untuk menjadi penasihat keuangan independen yang memberikan perhatian tingkat tinggi kepada beberapa klien individu besar, tetapi Anda sedang mewawancarai pekerjaan di mana Anda mungkin akan menjadi bagian dari tim yang memberi nasihat pada usaha kecil, pewawancara mungkin akan berpikir Anda tidak mungkin bertahan lama di perusahaan mereka. Mereka juga akan berpikir dua kali jika Anda mengatakan bahwa Anda berharap untuk dapat memimpin penjualan untuk startup teknologi kesehatan, tetapi Anda sedang melakukan wawancara untuk posisi manajemen akun di perusahaan game dan hiburan berarti bahwa perusahaan mengharapkan Anda untuk menghabiskan seluruh karir Anda bersama mereka. “Hari-hari dimana bertahan pada satu perusahaan selama 35 tahun sudah berakhir,” kata Smith. Jadi pewawancara tidak mengharapkan agar Anda berjanji bahwa Anda tidak akan pernah pergi. Sebaliknya, "Mereka ingin tahu apakah Anda berencana untuk bertahan dalam jangka waktu yang wajar."Tapi jangan berbohong kepada pewawancara hanya karena Anda berpikir itu yang ingin didengar pewawancara. Ini bukan hanya tentang operasional saja. Pertanyaan ini juga merupakan kesempatan untuk mengenal Anda lebih baik. "Saya tidak pernah memberikan pertanyaan ini untuk menjebak orang yang diwawancarai, namun saya memberikan pertanyaan ini karena saya benar-benar tertarik," kata Goodfellow. Smith menawarkan alasan lain mengapa seorang pewawancara mungkin bertanya "Manajer HRD ingin setiap kandidat berusaha keras untuk menjadi hebat dalam pekerjaan mereka." Dan jawaban Anda untuk pertanyaan ini juga dapat menunjukkan kepada pewawancara bahwa Anda termotivasi dan memiliki visi untuk masa depan Anda sendiri, kata Smith, yang keduanya merupakan sifat yang diinginkan dalam diri seorang bahwa juga ini semua dilakukan demi kepentingan terbaik Anda, karena jika suatu posisi sejalan dengan aspirasi Anda, maka hal ini akan membantu Anda mencapai tujuan dan meningkatkan kepuasan kerja berbicara tentang aspirasi karir Anda dalam interviewBerikut adalah beberapa langkah yang harus diikuti saat Anda bersiap untuk menjawab “Apa aspirasi karir Anda?”Perjelas apa aspirasi AndaMemang semuanya tampak jelas, tetapi sebelum Anda dapat menjawab pertanyaan tentang aspirasi karir Anda, Anda harus mencari tahu aspirasi Anda sendiri. Ini melibatkan pemikiran tentang apa yang Anda sukai dan karir seperti apa yang akan membuat Anda bersemangat untuk pergi bekerja setiap hari. Tidak seperti tujuan karir, aspirasi tidak perlu terlalu pada diri Anda beberapa pertanyaan, sepertiJenis pekerjaan apa yang memupuk energi Anda vs menguras energi Anda?Tugas apa yang Anda lakukan ketika Anda mengerjakannya hingga lupa waktu?Bagaimana Anda berkontribusi pada proyek, tim, atau tempat kerja?Siapa/orang macam apa yang Anda suka bantu?Perusahaan seperti apa yang paling membuat Anda bersemangat untuk bekerja?Apakah ada rekan kerja yang lebih senior yang pekerjaannya benar-benar menarik bagi Anda?Apakah Anda lebih suka bekerja sendiri atau berkolaborasi dengan tim setiap hari? Atau campuran?Apakah Anda lebih suka tetap pada rutinitas di hari kerja Anda atau sering mengubah tugas sehari-hari Anda?Apakah ada bagian dari pekerjaan Anda saat ini atau masa lalu yang benar-benar tidak Anda sukai atau takuti?Apakah mengelola dan/atau melatih orang menarik bagi Anda?Apa yang akan membuat karir dan kehidupan profesional Anda memuaskan bagi Anda? Mendapat gaji tinggi? Menemukan keseimbangan kehidupan kerja yang baik? Mentoring orang lain? Belajar hal baru? Melakukan sesuatu yang baru yang belum pernah dilakukan orang lain? Menjadi terkenal di bidang Anda? Melakukan pekerjaan yang dapat membantu orang lain?Setelah Anda menetapkan apa yang memberi Anda energi, menggairahkan, dan memenuhi Anda dan apa yang tidak, pertimbangkan aspek mana yang paling penting bagi Anda dan pikirkan tentang karir, industri, perusahaan, dan posisi apa yang memiliki kombinasi terbaik dari apa yang Anda jika Anda benar-benar berkembang saat bekerja dengan orang lain, Anda mungkin dapat mempertimbangkan karir di mana Anda dapat selalu atau sering berinteraksi dengan klien atau berkolaborasi dalam tim—mungkin peran dalam manajemen, layanan pelanggan, atau pengembangan software. Jika menjadi kreatif membuat Anda bersemangat, mungkin Anda ingin membidik peran di mana Anda memikirkan produk baru atau strategi pemasaran. Jika Anda ingin setiap hari terasa sedikit berbeda, mungkin bekerja di perusahaan startup adalah pilihan yang lebih baik bagi Anda daripada perusahaan besar dan mapan di mana orang jarang keluar dari deskripsi pekerjaan mereka. Jika hasrat Anda adalah memastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke perawatan kesehatan, Anda mungkin mengincar pekerjaan di industri seperti kesehatan masyarakat. Jika Anda peduli dengan karir Anda, tetapi yang benar-benar penting untuk Anda adalah memiliki banyak waktu untuk dihabiskan bersama orang yang Anda cintai, pekerjaan yang menuntut jam kerja yang panjang—seperti perbankan investasi atau memulai bisnis Anda sendiri—mungkin tidak cocok untuk aspirasi Anda dengan perusahaan dan jabatanSetelah Anda tahu apa yang Anda tuju dalam karir Anda, Anda dapat mencari pekerjaan dan perusahaan yang cocok. Atau Anda dapat membuat koneksi ini sebelum interview berikutnya. Dalam kedua kasus tersebut, Anda harus mencari informasi tentang posisi dan posisi, sumber daya terbaik biasanya adalah deskripsi pekerjaan, kecuali jika Anda kebetulan mengenal seseorang di perusahaan yang memiliki pengetahuan lebih. Jika Anda sudah mengikuti interview putaran pertama, Anda dapat memperhitungkan apa yang sudah Anda pelajari selama percakapan itu. Saat meneliti perusahaan, lihat situs web mereka, media sosial, dan berita terbaru tentang Anda menyisir semua ini, lihat bagaimana perusahaan dan posisi sejalan dengan aspirasi karir Anda baik secara langsung atau sebagai batu loncatan untuk masa depan. Misalnya, mungkin Anda bersemangat untuk menemukan cara inovatif untuk meningkatkan literasi dan stabilitas keuangan bagi populasi yang terpinggirkan dan Anda sedang mewawancarai perusahaan fintech yang misinya adalah memanfaatkan teknologi untuk membantu orang mengelola keuangan mereka. Atau mungkin Anda akhirnya ingin menjadi pemimpin produk dan ini adalah posisi di mana Anda akan mengkoordinasikan tim kecil pembuat kode sebagai bagian dari tim produk dan teknik yang lebih besar, sehingga ini akan membantu Anda mendapatkan pengalaman jawaban AndaSaat Anda menyusun jawaban Anda, pastikan Anda mengetahui apa aspirasi Anda, mengapa itu aspirasi Anda, dan bagaimana pekerjaan ini berhubungan dengannya. Ketika Anda berbicara tentang alasannya, jangan takut untuk menjadikannya personal, kata Goodfellow. Ini dapat membantu motivasi Anda bersinar. Misalnya, “Ayah saya adalah seorang ahli bedah dan ibu saya [adalah] seorang perawat, dan hal tersebut benar-benar telah membentuk hasrat dan dorongan saya untuk mengejar peran dalam administrasi perawatan kesehatan,” kata langkah lebih jauh dari sekadar mengatakan apa yang ingin Anda lakukan di masa depan dan bicarakan tentang bagaimana Anda mulai bekerja untuk mewujudkan ambisi Anda. Ini akan memungkinkan Anda untuk menyoroti bagaimana keterampilan dan pengalaman yang telah Anda peroleh akan membantu mereka dan perusahaan mereka. “Tunjukkan nilai yang Anda bawa ke organisasi,” kata Smith. “Bangun tanggapan Anda sedemikian rupa sehingga pewawancara dapat merasakan kegembiraan dan energi Anda untuk posisi tersebut, dan dengan cara yang dapat memvisualisasikan Anda mencapai aspirasi Anda dengan perusahaan mereka.”Saat Anda merencanakan jawaban Anda, jujurlah dan “sangat ambisius,” kata Smith. Misalnya, seorang kandidat tingkat pemula pernah mengatakan kepadanya bahwa mereka ingin menjadi CEO dalam tiga hingga lima tahun, yang bukan merupakan waktu yang sangat memungkinkan. Jawaban yang lebih realistis adalah mengatakan bahwa mereka ingin mendapatkan pengalaman kepemimpinan selama beberapa tahun ke depan sehingga pada akhirnya mereka dapat menjadi CEO di pucuk pimpinan perusahaan teknologi yang produknya membuat hidup orang lebih jebakan umumSaat Anda menjawab atau berencana untuk menjawab “Apa aspirasi karir Anda?” ada beberapa kesalahan yang harus Anda hindariDengan mengatakan "Saya tidak tahu" Jika Anda berada di awal karir Anda, Anda mungkin belum tahu apa yang Anda inginkan. Dalam kasus seperti ini, sebaiknya jujur sambil tetap menunjukkan bahwa Anda telah memikirkan masa depan Anda. Misalnya, Goodfellow berkata, “Cukup fair untuk mengatakan, 'Sejujurnya, saya baru saja lulus X dengan gelar Y. Pada tahap awal karir saya ini, fokus saya lebih bersifat jangka pendek. Saya benar-benar ingin posisi sebagai Z, dan melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan belajar lebih banyak dari rekan kerja dan atasan saya.'”Berbicara tentang aspirasi yang tidak terkait dengan pekerjaan yang akan Anda lakukan Jangan bicara tentang apa ambisi Anda di luar pekerjaan dalam jawaban ini. Pewawancara mencari aspirasi karir, bukan tujuan hidup. Jadi pencarian Anda untuk berlari maraton di setiap negara bagian, meskipun mengagumkan, mungkin tidak relevan. Dan hindari berfokus pada aspirasi yang membuatnya tampak seperti Anda hanya tertarik pada pekerjaan untuk sesuatu yang tidak ada pada pekerjaan yang Anda lamar itu, kata Smith. Misalnya, Anda tidak boleh mengatakan bahwa cita-cita Anda adalah untuk mendapatkan gaji tinggi, tinggal di lokasi sekitar kantor, atau memiliki banyak fleksibilitas untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau melakukan kegiatan lain. Ini mungkin menjadi bagian dari aspirasi karir Anda, tetapi mereka tidak dapat membantu manajer HRD untuk yakin mengapa Anda orang yang harus mereka pilih dan mungkin juga bisa membuat mereka berpikir bahwa Anda tidak tertarik untuk pekerjaan, Anda hanya melamar posisi tersebut berdasarkan keuntungan atau manfaat yang ditawarkan perusahaan bahwa Anda akan segera meninggalkan peran tersebut “Sebagai perekrut, tujuan saya adalah menemukan seseorang yang ingin benar-benar berkontribusi pada misi perusahaan, bukan menggunakan perusahaan untuk mempelajari sesuatu” dan kemudian pergi, kata Smith. Jadi jangan katakan bahwa Anda ingin memulai perusahaan Anda sendiri dalam satu setengah tahun hal ini yang telah terjadi pada Smith! Atau menyiratkan bahwa aspirasi Anda akan membuat Anda keluar dari perusahaan sebelum Anda bisa settle di perusahaan tersebut dan memberikan kontribusi. Tetapi Anda dapat dan harus tetap menemukan cara untuk jujur. Misalnya, alih-alih mengatakan Anda ingin berganti pekerjaan setiap dua hingga tiga tahun untuk membangun keahlian Anda, Goodfellow menyarankan untuk menggunakan apa yang Anda ketahui saat ini tentang perusahaan dan posisi yang Anda lamar dan mengatakan sesuatu seperti, “Pada titik ini, saya benar-benar bermimpi menjadi X atau memanfaatkan keterampilan dan kekuatan Y dalam kapasitas Z. Namun, saya masih muda, jadi saya akan mengantisipasi perubahan itu sembari saya belajar lebih banyak tentang diri saya, peluang, dan faktor kunci lainnya.”Seperti apa jawaban Anda?Berikut ini merupakan beberapa contoh jawaban yang dapat Anda gunakan untuk menjawab pertanyaan “Apa aspirasi karir Anda?”Seorang manajer proyek yang diwawancarai untuk posisi di dalam industri makanan dan kesehatan mungkin mengatakan sesuatu seperti“Aspirasi profesional terbesar saya adalah membantu membuat makanan sehat lebih banyak tersedia dan dapat diakses di mana pun Anda tinggal. Saya juga suka memecahkan masalah yang kompleks. Saat ini, sebagai manajer proyek, saya mengkhususkan diri dalam perencanaan strategis dan menggabungkannya dengan kemampuan alami untuk melibatkan pemangku kepentingan penting—menghasilkan pengiriman tepat waktu dengan anggaran yang kecil. Posisi ini akan membantu saya menggunakan keterampilan yang saya miliki untuk mengerjakan misi yang saya sukai. Saya bertekad untuk menggunakan keterampilan ini untuk membantu organisasi Anda, menjamin komunitas kita memiliki akses ke makanan dengan harga yang terjangkau, bergizi, dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan ketika mereka membuat keputusan untuk sehat. Dalam lima tahun ke depan atau lebih, saya akan senang untuk mengambil tanggung jawab tambahan dan berada dalam peran pengambilan keputusan untuk mendorong misi di luar komunitas kami dan mendukung lebih banyak keluarga dalam mendapatkan pilihan makanan yang dapat diakses dan bergizi.”Seorang analis riset pemasaran mungkin mengatakan sesuatu seperti“Pada akhirnya, nanti dalam karir saya, saya ingin bertanggung jawab atas pemasaran untuk perusahaan teknologi yang produk dan layanannya sangat membantu orang. Ada begitu banyak teknologi sekarang yang dapat mengubah kehidupan orang menjadi lebih baik, tetapi karena ada begitu banyak, pelanggan tidak selalu tahu apa yang ada di luar sana dan apa yang mungkin menjadi hal yang sempurna untuk memecahkan masalah mereka. Saya selalu bersemangat untuk menghubungkan orang dengan produk dan layanan yang paling membantu mereka. Saya juga suka bekerja dengan angka. Itu sebabnya saya sangat tertarik dengan posisi ini. Saya ingin menggunakan keterampilan analitis dan keterampilan riset pasar saya untuk membantu perusahaan Anda mengidentifikasi pasar yang tepat untuk banyak produk dan lini produknya. Dan jumlah produk yang Anda jual akan membantu saya mempelajari tentang kelompok mana yang tertarik pada produk yang berbeda dan mengapa. Selama beberapa tahun ke depan, saya juga ingin pindah ke peran yang lebih strategis di mana saya menggunakan data untuk membuat konsep kampanye pemasaran yang berbicara kepada audiens target, jadi saya senang mendengar perusahaan Anda memiliki budaya promosi yang kuat dari eksekutif akun yang ingin pindah ke peran manajemen akun mungkin mengatakan sesuatu seperti“Saya ingin sekali pada akhirnya berada dalam peran di mana saya membantu memberi orang-orang alat yang mereka butuhkan untuk mengembangkan bisnis mereka dari waktu ke waktu—dan mengajari orang lain untuk melakukan hal yang sama. Saya telah berada di penjualan SaaS sepanjang karir saya dan bagian favorit saya selalu membangun hubungan dengan pelanggan selama proses melakukan penjualan. Dalam peran saya saat ini, eksekutif akun juga menjabat sebagai manajer akun dan saya menemukan bahwa hubungan yang berkelanjutan dengan pelanggan lebih bermanfaat bagi saya daripada yang saya buat selama proses penjualan. Dan skor kepuasan pelanggan saya menunjukkan bahwa klien menikmati dan mendapat manfaat dari panduan saya dalam hal fitur baru dari produk perangkat lunak kami. Jadi saya pikir langkah saya selanjutnya untuk bisa meraih tujuan karir saya adalah peran di mana seluruh fokusnya adalah pada manajemen akun. Peran ini, di mana manajer akun bekerja dengan klien bisnis kecil untuk menemukan solusi perangkat lunak yang tepat saat mereka tumbuh, akan memungkinkan saya untuk membangun hubungan dengan klien, membantu mereka menemukan perangkat lunak yang mereka butuhkan untuk bergerak maju, dan melihat bisnis mereka berkembang. Dalam beberapa tahun ke depan, saya juga ingin mengambil lebih banyak tanggung jawab kepemimpinan sehingga saya dapat membantu membimbing orang-orang di tim saya dan meneruskan apa yang telah saya pelajari.”Source
Ituyang saya harapkan," katanya. Ditanya sejauh mana kebenaran perkongsian di Instagram Story baru-baru ini mengenai kisah cVrang dan orang ketiga dalam perkahwinan berlaku pada dirinya, Sarah juga enggan mengulas lanjut. "Saya tidak mahu mengulas lanjut mengenai perkara ini, tapi cukup untuk saya katakan ada 'masalah' yang wujud dalam
8 jam dalam sehari, 40 hari dalam seminggu. Itu rata-rata jumlah waktu yang Anda habiskan di kantor atau untuk bekerja. Jadi, tak berlebihan apabila lingkungan kerja yang baik merupakan faktor krusial bagi karyawan. Lebih jauh lagi, tak sedikit pekerja yang memutuskan bertahan di satu perusahaan karena lingkungan kerja menyenangkan. Gaji lebih besar atau lokasi lebih dekat rumah terkadang bisa kalah oleh faktor yang satu ini. Ciri lingkungan kerja yang baik Tidak semua orang beruntung bisa bekerja di tempat yang mereka idam-idamkan. Parameter kantor idaman bagi tiap orang pun berbeda. Ada yang sudah memimpikan bekerja di suatu tempat sejak masih sekolah, ada yang tergiur dengan gaji luar biasa, dan banyak lagi. Terlepas dari itu semua, ada satu yang paling krusial terutama bagi kesehatan mental. Ini berkaitan dengan kondisi lingkungan kerja yang baik atau tidak. Untuk mengenalinya, berikut beberapa karakteristik lingkungan kerja yang baik 1. Komunikasi efektif Bukan hanya komunikasi seputar target, strategi, atau budaya perusahaan saja, namun lebih dari itu. Penting memastikan komunikasi antara pemilik perusahaan dan karyawan berlangsung dengan jelas, terbuka, dan transparan. Ini juga menjadi penting tatkala ada masalah di antara pekerja. Ketika komunikasi berjalan lancar, tentu merumuskan solusinya pun jauh lebih mudah. Dalam lingkungan kerja yang baik, komunikasi harus berlangsung dua arah. 2. Program pelatihan Idealnya, karyawan juga mendapatkan pelatihan secara berkala demi pengembangan dirinya. Bukan untuk dirinya sendiri, namun penekanannya adalah kontribusi bagi perusahaan. Jika tidak, jangan heran apabila tingkat turnover atau perputaran karyawan cukup tinggi. Pelatihan ini bukan cuma terkait teknis pekerjaan saja, namun juga soft skill yang optimal untuk interaksi dan relasi dalam perusahaan. Contohnya pelatihan untuk komunikasi atau memecahkan masalah. 3. Apresiasi karyawan Lingkungan kerja yang ideal juga ditandai dengan kemampuan perusahaan mengapresiasi kinerja karyawannya. Terlebih bagi mereka yang rela bekerja lebih keras demi perusahaan. Apresiasi semacam ini akan membuat pekerja tak segan melakukannya lagi di masa depan. Tidak harus selalu berupa uang. Apresiasi secara verbal saja bisa mewakili dengan baik. Bukan hanya untuk kinerja tim, namun juga tiap individu. 4. Akomodasi terwakili Fasilitas di kantor seharusnya ramah termasuk bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Artinya, ada kesetaraan bagi siapa saja. Termasuk bagi yang memiliki masalah fisik maupun mental. Contoh sederhana adalah perusahaan yang mengizinkan karyawan mengatur jadwal kerjanya apabila bersamaan dengan jadwal konsultasi ke dokter. Selain itu, juga terkait dengan keleluasaan untuk bekerja dari rumah atau izin saat ada urusan keluarga mendesak. 5. Keamanan fisik Kantor juga sebaiknya menjadi tempat yang bisa menjamin keamanan karyawannya. Mulai dari menerapkan prosedur keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja K3, memberikan simulasi saat terjadi bencana alam, serta akses jalur keluar darurat. 6. Jenjang karir Tak kalah penting, lingkungan kerja yang baik idealnya memiliki penjelasan tentang jenjang karir yang jelas. Baik itu berdasarkan jangka waktu maupun performa pekerjaan tiap karyawan. Ini akan menjadi tolok ukur jelas. Bukannya menebak-nebak, seperti yang masih sering terjadi di sebagian besar perusahaan. 7. Kesetaraan gender Penting pula memastikan lingkungan kerja yang baik memberi kesetaraan bagi karyawan laki-laki maupun perempuan. Tidak ada diskriminasi hanya karena perbedaan gender. Ketika ada atasan perempuan di tengah mayoritas karyawan laki-laki, ruang untuknya berekspresi harus tetap terbuka lebar. 8. Tidak ada pelecehan Kasus pelecehan seksual dapat menimpa siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin tertentu. Pelecehan seksual dalam bentuk apapun tidak dapat ditoleransi. Mulai dari pelecehan verbal hingga fisik. Apabila terjadi, lingkungan kerja yang ideal seharusnya punya mekanisme pengaduan/pelaporan dan penanganan konflik yang tegas dan sistematis. Dengan demikian, korban akan mendapatkan keadilan dan siklus pelecehan itu dihentikan. Baca Juga11 Manfaat Ashwagandha, Tanaman Obat Tradisional Asal IndiaSiasati Warna-Warni Kehidupan dengan Mengembangkan Sikap BersyukurSering Dikira Sama, Ini Perbedaan Etika dan Moral Catatan dari SehatQ Selain kedelapan indikator lingkungan kerja yang baik di atas, tentu ada banyak lagi yang penting masuk dalam daftar. Ketika lingkungan kerja baik, maka kesehatan mental orang yang bekerja di dalamnya juga akan terjaga. Sebaliknya jika tidak, lingkungan kerja toxic akan meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan mental, diabetes, obesitas, penyakit jantung, hingga umur lebih pendek. Mengerikan, bukan? Terlepas dari itu, ingat pula bahwa mustahil ada perusahaan ideal bisa memenuhi seluruh kriteria lingkungan kerja yang baik. Jadi, tinggal Anda menyesuaikan mana yang value-nya sesuai dengan diri sendiri. Tiap orang punya prioritas berbeda dalam hal ini. Untuk berdiskusi lebih lanjut tips hidup sehat di kantor, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
2 Hasil kebudayaan ( materi dan non materi) Contohnya : bangunan rumah, perkakas, candi hasil ukiran, bahasa, seni, musik norma dan lain-lain. Situasi sosial ini dibedakan kepada Togetherness Situation (situasi kebersamaan) dan Group Situation atau situasi kelompok. Togetherness Situation adalah situasi dimana sejumlah individu berkumpul pada
. 78 462 93 413 94 333 253 64
kondisi kerja yang paling saya harapkan adalah kondisi yang