Kaidahbahasa dalam sistem tersebut mencakup beberapa hal berikut. (1) Sistem lambang yang bermakna dapat dipahami dengan baik oleh masyarakatnya. (2) Berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakainya, sistem bahasa itu bersifat konvensional.
Drs. Supriyadi, 05 September 2017 1946 Konsepsi bahasa tersebut menunjukkan bahwa sistem lambang bunyi ujaran dan lambang tulisan digunakan untuk berkomunikasi dalam masyarakat dan lingkungan akademik. Bahasa yang baik dikembangkan oleh pemakainya berdasarkan kaidah-kaidahnya yang tertata dalam suatu sistem. Kaidah bahasa dalam sistem tersebut mencakup beberapa hal berikut. 1 Sistem lambang yang bermakna dapat dipahami dengan baik oleh masyarakatnya. 2 Berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakainya, sistem bahasa itu bersifat konvensional. 3 Lambang sebagai huruf fonemis bersifat manasuka atau kesepakatan pemakainya arbitrer 4 Sistemlambang yang terbatas itu A—Z 26 huruf mampu menghasilkan kata, bentukan kata, frasa, klausa, dan kalimat yang tidak terbatas dan sangat produktif. 5 Sistem lambang itu fonemis tidak sama dengan sistem lambang bahasa lain seperti sistem lambang bahasa Jepang Lambang hirakana atau silabis 1 6 Sistem lambang bahasa itu dibentuk berdasarkan aturan yang bersifat universal sehingga dapat sama dengan sistem lambang bahasa lain. Unsur dalam sistem lambang tersebut menunjukkan bahwa bahasa itu bersifat unik, khas, dan dapat dipahami masyarakat. B. Fungsi Bahasa Fungsi bahasa yang utama dan pertama sudah terlihat dalam konsepsi bahasa di atas, yaitu fungsi komunikasi dalam bahasa berlaku bagi semua bahasa apapun dan dimanapun. Dalam berbagai literatur bahasa, ahli bahasa linguis bersepakat dengan fungsi-fungsi bahasa berikut 1. fungsi ekspresi dalam bahasa 2. fungsi komunikasi dalam bahasa 3. fungsi adaptasi dan integrasi dalam bahasa 4. fungsi kontrol sosial direktif dalam bahasa Di samping fungsi-fungsi utama tersebut, Gorys Keraf menambahkan beberapa fungsi lain sebagai pelengkap fungsi utama tersebut. Fungsi tambahan itu adalah 1. Fungsi lebih mengenal kemampuan diri sendiri. 2. Fungsi lebih memahami orang lain; 3. Fungsi belajar mengamati dunia, bidang ilmu di sekitar dengan cermat. 4. Fungsi mengembangkan proses berpikir yang jelas, runtut, teratur, terarah, dan logis; 5. Fungsi mengembangkan atau memengaruhi orang lain dengan baik dan menarik fatik. Keraf, 1994 3-10 6. Fungsi mengembangkan kemungkinan kecerdasan ganda 1 Fungsi pernyatan ekspresi diri Fungsi pertama ini, pernyataan ekspresi diri, menyatakan sesuatu yang akan disampaikan oleh penulis atau pembicara sebagai eksistensi diri dengan maksud a. Menarik perhatian orang lain persuasif dan provokatif, b. Membebaskan diri dari semua tekanan dalam diri seperti emosi, c. Melatih diri untuk menyampaikan suatu ide dengan baik, d. Menunjukkan keberanian convidence penyampaikan ide. 2 Fungsi ekspresi diri itu saling terkait dalam aktifitas dan interaktif keseharian individu, prosesnya berkembang dari masa anak-anak, remaja, mahasiswa, dan dewasa. 2 Fungsi Komunikasi Fungsi komunikasi merupakan fungsi bahasa yang kedua setelah fungsi ekspresi diri. Maksudnya, komunikasi tidak akan terwujud tanpa dimulai dengan ekspresi diri. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi, yaitu komunikasi tidak akan sempurna jika ekspresi diri tidak diterima oleh orang lain. Oleh karena itu, komunikasi tercapai dengan baik bila ekspresi berterima. Dengan kata lain, komunikasi berprasyarat pada ekspresi diri. 3 Fungsi integrasi dan adaptasi sosial Fungsi peningkatan integrasi dan penyesuaian adaptasi diri dalam suatu lingkungan merupakan kekhususan dalam bersosialisasi baik dalam lingkungan sendiri maupun dalam lingkungan baru. Hal itu menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan sebagai sarana mampu menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan masyarakat. Dengan demikian, bahasa itu merupakan suatu kekuatan yang berkorelasi dengan kekuatan orang lain dalam integritas sosial. Korelasi melalui bahasa itu memanfaatkan aturan-aturan bahasa yang disepakati sehingga manusia berhasil membaurkan diri dan menyesuaikan diri sebagai anggota suatu masyarakat. 4 Fungsi kontrol sosial Kontrol sosial sebagai fungsi bahasa bermaksud memengaruhi perilaku dan tindakan orang dalam masyarakat, sehingga seseorang itu terlibat dalam komunikasi dan dapat saling memahami. Perilaku dan tindakan itu berkembang ke arah positif dalam masyarakat. Hal positif itu terlihat melalui kontribusi dan masukan yang positif. Bahkan, kritikan yang tajam dapat berterima dengan hati yang lapang jika kata-kata dan sikap baik memberikan kesan yang tulus tanpa prasangka. Dengan kontrol sosial, bahasa mempunyai relasi dengan proses sosial suatu masyarakat seperti keahlian bicara, penerus tradisi atau kebudayaan, pengindentifikasi diri, dan penanam rasa keterlibatan sense of belonging pada masyarakat bahasanya. 3 7. Fungsi membentuk karakter diri 8. Fungsi membangun dan mengembangkan profesi diri 9. Fungsi menciptakan berbagai kreativitas baru Widiono, 2005 11-18 Masih banyak fungsi bahasa yang lain dalam bahasa Indonesia khususnya, fungsi bahasa dapat dikembangkan atau dipertegas lagi ke dalam kedudukan atau posisi bahasa Indonesia. Posisi Bahasa Indonesia diidentifikasikan menjadi bahasa persatuan, bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa standar. Keempat posisi bahasa Indonesia itu mempunyai fungsi masing-masing seperti berikut I. Fungsi bahasa persatuan adalah pemersatu suku bangsa, yaitu pemersatu suku, agama, rasa dan antar golongan SARA bagi suku bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Fungsi pemersatu ini heterogenitas/kebhinekaan sudah dicanangkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. II. Fungsi Bahasa Nasional adalah fungsi jati diri Bangsa Indonesia bila berkomunikasi pada dunia luar Indonesia. Fungsi bahasa nasional ini dirinci atas bagian berikut 1. Fungsi lambang kebanggaan kebangsaan Indonesia 2. Fungsi Identitas nasional dimata internasional 3. Fungsi sarana hubungan antarwarga, antardaerah, dan antar budaya, dan 4. Fungsi pemersatu lapisan masyarakat sosial, budaya, suku bangsa, dan bahasa. III. Fungsi bahasa negara adalah bahasa yang digunakan dalam administrasi negara untuk berbagai aktivitas dengan rincian berikut 1. Fungsi bahasa sebagai administrasi kenegaraan, 2. Fungsi bahasa sebagai pengantar resmi belajar di sekolah dan perguruan tinggi, 3. Fungsi bahasa sebagai perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bagai negara Indonesi sebagai negara berkembang, dan 4. Fungsi bahsa sebagai bahasa resmi berkebudayaan dan ilmu teknologi ILTEK 4 IV. Fungsi bahasa baku bahasa standar merupakan bahasa yang digunakan dalam pertemuan sangat resmi. Fungsi bahasa baku itu berfungsi sebagai berikut 1. Fungsi pemersatu sosial, budaya, dan bahasa, 2. Fungsi penanda kepribadian bersuara dan berkomunikasi, 3. Fungsi penambah kewibawaan sebagai pejabat dan intelektual, dan 4. Fungsi penanda acuan ilmiah dan penuisan tulisan ilmiah. Keempat posisi atau kedudukan bahasa Indonesia itu mempunyai fungsi keterkaitan antar unsur. Posisi dan fungsi tersebut merupakan kekuatan bangsa Indonesia dan merupakan jati diri Bangsa Indonesia yang kokoh dan mandiri. Dengan keempat posisi itu, bahasa Indonesia sangat dikenal di mata dunia, khususnya tingkat regional ASEAN. Dengan mengedepankan posisi dan fungsi bahaasa Indonesia, eksistensi bahasa Indonesia diperkuat dengan latar belakang sejarah yang runtut dan argumentatif. Sejarah terbentuknya Bahasa Indonesia dari bahasa melayu. Ciri-ciri Bahasa Indonesia yang khas, legitimasi sebagai interaksi Bahasa Indonesia, dan ragam serta laras Bahasa Indonesia memperkuat konsepsi dan fungsi dikembangkan ke berbagai ilmu, teknologi, bidang, dan budaya sekarang dan nanti.
2 Sejarah terbentuknya Bahasa Indonesia berasal dari a. Bahasa Latin b. Bahasa Spanyol c. Bahasa Melayu d. Bahasa Korea e. Bahasa Perancis 3. Berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakainya sistem Bahasa itu bersifat a. Konfedrensial b. Konvensional c. Kompleks d. Koorperatif e. Koordinatif 4. Bahasa yang digunakan pada saat pertemuan
Pengertian Bahasa Sampai dengan abad XXI ini perkembangan ilmu dan teknologi menunjukkan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional sangat berperan sebagai sarana komunikasi. Dalam bidang akademik bahasa Indonesia telah menunjukkan peranannya dalam berbagai disiplin ilmu melalui bentuk-bentuk tulisan ilmiah seperti makalah dan skripsi. Pada dasarnya interaksi dan macam kegiatan akademik tidak akan sempurna atau berjalan dengan baik dan benar. Begitu pentingnya bahasa sebagai sebagai sarana komunikasi batasan atau pengertian BAHASA adalah sarana komunikasi antar anggota masyarakat dalam menyampaikan ide dan perasaan secara lisan atau tulis. Konsepsi bahasa tersebut menunjukkan bahwa sistem lambang bunyi ujaran dan lambang tulisan digunakan untuk berkomunikasi dalam masyarakat dan lingkungan akademik. Bahasa yang baik dikembangkan oleh pemakainya berdasarkan kaidah-kaidahnya yang tertata dalam suatu sistem. Kaidah bahasa dalam sistem tersebut mencakup beberapa hal berikut. 1. Sistem lambang yang bermakna dapat dipahami dengan baik oleh masyarakatnya. 2. Berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakainya, sistem bahasa itu bersifat konvensional. 3. Lambang sebagai huruf fonemis bersifat manasuka atau kesepakatan pemakainya arbitrer 4. Sistemlambang yang terbatas itu A-Z 26 huruf mampu menghasilkan kata, bentukan kata, frasa, klausa, dan kalimat yan tidak terbatas dan sangat produktif. 5. Sistem lambang itu fonemis tidak sama dengan sistem lambang 6. bahasa lain seperti sistem lambang bahasa Jepang Lambang hirakana atau silabis 7. Sistem lambang bahasa itu dibentuk berdasarkan aturan yang bersifat universal sehingga dapat sana dengan sistemlambang bahasa lain. Unsur dalam sistem lambang tersebut menunjukkan bahwa bahasa itu bersifat unik, khas, dan dapat dipahami masyarakat. Sejarah Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar 1 bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, 2 berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan 3 menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
2 Berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakainya, sistem bahasa itu bersifat konvensional. 3. Lambang sebagai huruf (fonemis) bersifat manasuka atau kesepakatan pemakainya (arbitrer) 4. Sistemlambang yang terbatas itu (A—Z: 26 huruf) mampu menghasilkan kata, bentukan kata, frasa, klausa, dan kalimat yan tidak terbatas dan sangat produktif. 5
KONSEP BAHASA DAN FUNGSI BAHASAA. Konsepsi BahasaBegitu pentingnya bahasa sebagai sebagai sarana komunikasi batasan ataupengertian BAHASA adalah sarana komunikasi antaranggota masyarakat dalammenyampaikan ide dan perasaan secara lisan atau tulis. Konsepsi bahasa tersebutmenunjukkan bahwa sistem lambang bunyi ujaran dan lambang tulisan digunakanuntuk berkomunikasi dalam masyarakat dan lingkungan akademik. Bahasa yang baik dikembangkan oleh pemakainya berdasarkan kaidah-kaidahnya yang tertata dalam suatu sistem. Kaidah bahasa dalam sistemtersebut mencakup beberapa hal berikut 1 Sistem lambang yang bermakna dapat dipahami dengan baik olehmasyarakatnya. 2 Berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakainya, sistem bahasa itubersifat konvensional. 3 Lambang sebagai huruf fonemis bersifat manasuka atau kesepakatanpemakainya arbitrer.4 Sistemlambang yang terbatas itu A—Z 26 huruf mampu menghasilkankata, bentukan kata, frasa, klausa, dan kalimat yan tidak terbatas dansangat produktif. 5 Sistem lambang itu fonemis tidak sama dengan sistem lambang bahasalain seperti sistem lambang bahasa Jepang Lambang hirakana atau silabis6 Sistem lambang bahasa itu dibentuk berdasarkan aturan yang bersifatuniversal sehingga dapat sana dengan sistemlambang bahasa lain. Unsur dalam sistem lambang tersebut menunjukkan bahwa bahasa itubersifat unik, khas, dan dapat dipahami masyarakat.
1) Sistem lambang yang bermakna dapat dipahami dengan baik oleh masyarakatnya. (2) Berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakainya, sistem bahasa itu bersifat konvensional. (3) Lambang sebagai huruf (fonemis) bersifat manasuka atau kesepakatan pemakainya (arbitrer) (4) Sistemlambang yang terbatas itu (A—Z: 26 huruf) mampu menghasilkan kata
Dalam komunikasi nyata di masyarakat, keberterimaan bahasa Indonesia baku menghadapi problema. Aturan baku yang telah disusun dan disahkan tidak sepenuhnya dianut oleh masyarakat. Anggota masyarakat kurang peduli pada aturan baku sehingga bahasa yang diujarkan menyimpang dari aturan yang telah disepakati. Penyimpangan aturan ini disebabkan oleh gengsi dan anggapan negatif terhadap bahasa yang dimilikinya. akibatnya, beban pengajaran bahasa menjadi berat. Ide pokok dari bacaan di atas adalah ....
Sistemlambang yang bermakna dapat dipahami dengan baik oleh masyarakatnya. 2. Berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakainya, sistem bahasa itu bersifat konvensional. 3. Lambang sebagai huruf (fonemis) bersifat manasuka atau kesepakatan pemakainya (arbitrer) 4. Sistemlambang yang terbatas itu (A—Z: 26 huruf) mampu menghasilkan kata, bentukan
A. Konsepsi Bahasa Bahasa sangat penting sebagai sebagai sarana komunikasi batasan atau pengertian bahasa adalah sarana komunikasi antaranggota masyarakat dalam menyampaikan ide dan perasaan secara lisan atau tulis. Bahasa yang baik dikembangkan oleh pemakainya berdasarkan kaidah-kaidahnya yang tertata dalam suatu sistem. Kaidah bahasa dalam sistem tersebut mencakup beberapa hal berikut. 1. Sistem lambang yang bermakna dapat dipahami dengan baik oleh masyarakatnya. 2. Berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakainya, sistem bahasa itu bersifat konvensional. 3. Lambang sebagai huruf fonemis bersifat manasuka atau kesepakatan pemakainya arbitrer 4. Sistem lambang yang terbatas itu A—Z 26 huruf mampu menghasilkan kata, bentukan kata, frasa, klausa dan kalimat yang tidak terbatas dan sangat produktif. 5. Sistem lambang itu fonemis tidak sama dengan sistem lambang bahasa lain, seperti sistem lambang bahasa Jepang Lambang hirakana atau silabis. 6. Sistem lambang bahasa itu dibentuk berdasarkan aturan yang bersifat universal sehingga dapat sama dengan sistem lambang bahasa lain. Unsur dalam sistem lambang tersebut menunjukkan bahwa bahasa itu bersifat unik, khas dan dapat dipahami masyarakat. B. Fungsi Bahasa Fungsi bahasa yang utama dan pertama yaitu fungsi komunikasi dalam bahasa berlaku untuk semua bahasa apa pun dan di mana pun. Dalam berbagai literatur bahasa, ahli bahasa bersepakat dengan fungsi-fungsi bahasa berikut. 1. Fungsi ekspresi diri Fungsi ekspresi diri itu saling terkait dalam aktivitas dan interaktif keseharian individu, prosesnya berkembang dari masa anak-anak, remaja, mahasiswa dan dewasa DONES 2. Fungsi komunikasi Fungsi komunikasi merupakan fungsi bahasa yang kedua setelah fungsi ekspresi diri. Maksudnya, komunikasi tidak akan terwujud tanpa dimulai dengan ekspresi diri. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi, yaitu komunikasi tidak akan sempurna jika ekspresi diri tidak diterima oleh orang lain. Oleh karena itu, komunikasi tercapai dengan baik bila ekspresi berterima. Dengan kata lain, komunikasi berprasyarat pada ekspresi diri. 3. Fungsi integrasi dan adaptasi sosial Fungsi peningkatan integrasi dan penyesuaian adaptasi diri dalam suatu lingkungan merupakan kekhususan dalam bersosialisasi baik dalam lingkungan sendiri maupun dalam lingkungan baru. Hal itu menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan sebagai sarana mampu menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan masyarakat. Dengan demikian, bahasa itu merupakan suatu kekuatan yang berkorelasi dengan kekuatan orang lain dalam integritas sosial. Korelasi melalui bahasa itu memanfaatkan aturanaturan bahasa yang disepakati sehingga manusia berhasil membaurkan diri dan menyesuaikan diri sebagai anggota suatu masyarakat. 4. Fungsi kontrol sosial Kontrol sosial sebagai fungsi bahasa bermaksud memengaruhi perilaku dan tindakan orang dalam masyarakat, sehingga seseorang itu terlibat dalam komunikasi dan dapat saling memahami. Perilaku dan tindakan itu berkembang ke arah positif dalam masyarakat. Hal positif itu terlihat melalui kontribusi dan masukan yang positif. sikap baik memberikan kesan yang tulus tanpa prasangka. Ragam Dan Laras Bahasa a. Ragam Bahasa Pengertian ragam bahasa ini dalam berkomunikasi perlu memperhatikan aspek 1 situasi yang dihadapi 2 permasalahan yang hendak disampaikan 3 latar belakang pendengar atau pembaca yang dituju dan 4 medium atau sarana bahasa yang digunakan 4 Keempat aspek dalam ragam bahasa tersebut lebih mengutamakan aspek situasi yang dihadapi dan aspek medium bahasa yang digunakan dibandingkan kedua aspek yang lain. c. Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi Pemakaianannya Berdasarkan situasi pemakaiannya, ragam bahasa terdiri atas tiga bagian, yaitu ragam bahasa formal, ragam bahasa semiformal, dan ragam bahasa nonformal. Setiap ragam bahasa dari sudut pandang yang lain dan berbagai jenis laras bahasa diidentifikasikan ke dalam situasi pemakaiannya. Misalnya, ragam bahsa lisan diidentifikasikan sebagai ragam bahasa formal, semiformal, atau nonformal. Begitu juga laras bahasa manjemen diidentifikasikan sebagi ragam bahasa formal, semiformal, atau nonformal. Ragam bahasa formal memperhatikan kriteria berikut agar bahasanya menjadi resmi. 1. Kemantapan dinamis dalam pemakaian kaidah sehingga tidak kaku tetapi tetap lebih luwes dan dimungkinkan ada perubahan kosakata dan istilah dengan benar. 2. Penggunaan fungsi-fungsi gramatikal secara konsisten dan eksplisit. 3. Penggunaan bentukan kata secara lengkap dan tidak disingkat. 4. Penggunaan imbuhan afiksasi secara eksplisit dan konsisten. 5. Penggunaan ejaan yang baku pada ragam bahasa tulis dan lafal yang baku pada ragam bahasa lisan. Berdasarkan kriteria ragam bahasa formal di atas, pembedaan antara ragam formal, ragam semiformal, dan ragam nonformal diamati dari hal berikut 1. Pokok masalah yang sedang dibahas 2. Hubungan antara pembicara dan pendengar 3. Medium bahasa yang digunakan lisan atau tulis 4. Area atau lingkungan pembicaraan terjadi dan 5. Situasi ketika pembicaraan berlangsung. Kelima pembedaan ragam baasa di atas, dipertegas lagi pembedaan antara ragam bahasa formal dan ragam bahasa nonformal yang paling mencolok adalah sebagai berikut 1. Penggunaan kata sapaan dan kata ganti, misalnya Saya dan gue/ogut Anda dan lu/situ/ente 2. Penggunaan imbuhan afiksasi, awalan prefiks, akhiran sufiks, gabungan awalan dan akhiran simulfiks dan imbuhan terpisah konfiks. Misalnya Awalan Menyapa – nyapa Mengopi – ngopi Akhiran Laporan – laporin Marahi – marahin Simulfiks Menemukan –nemuin Menyerahkan – nyerahin. Konfiks Kesalahan – nyalahin Pembetulan – betulin 3. Penggunaan unsur fatik persuasi lebih sering muncul dalam ragam bahasa nonformal, seperti sih, deh, dong, kok, lho, ya kale, dan gitu ya. 4. Penghilangan unsur atau fungsi kalimat S-P-O-Pel-Ket dalam ragam bahasa nonformal yang menganggu penyampaian suatu pesan. Misalnya, Penghilangan subjek Kepada hadirin harap berdiri. Penghilangan predikat Laporan itu untuk pimpinan. Penghilangan objek TVRI melaporkan dari Medan. Penghilangan pelengkap Mereka berdiskusi di lantai II. Ragam bahasa berdasarkan mediumnya Berdasarkan mediumnya ragam bahasa terdiri atas dua ragam bahasa, yaitu 1. ragam bahasa lisan 2. ragam bahasa tulis Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dilafalkan langsung oleh penuturnya kepada pendengar atau teman bicaranya. Ragam bahasa lisan ini ditentukan oleh intonasi dalam pemahaman maknanya. Misalnya, a Kucing/ makan tikus mati. b Kucing makan/tikus mati. c Kucing makan tikus/mati. Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang ditulis atau dicetak dengan memerhatikan penempatan tanda baca dan ejaan secara benar. Ragam bahasa tulis dapat bersifat formal,semiformal, dan nonformal. Dalam penulisan makalah seminar dan skripsi, penulis harus menggunakan ragam bahasa formal, sedangkan ragam bahasa semiformal digunakan dalam perkuliahan dan ragam bahasa nonformal digunakan keseharian secara informal. Berikut ini dideskripsikan perbedaan dan persamaan antara bahasa lisan dan bahasa tulis dalam bentuk bagan Penggunaan ragam bahasa dan laras bahasa dalam penulisan karangan ilmiah harus berupaya pada 1. ragam bahasa formal, 2. ragam bahasa tulis, 3. ragam bahasa lisan , 4. laras bahasa ilmiah, 5. berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. B. Laras Bahasa Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan fungsi pemakaiannya. Laras bahasa terkait langsung sung dengan selingkung bidang home style dan keilmuan sehingga dikenallah laras bahasa ilmiah dengan bagian subsublarasnya. Pembedaan di antara subsublaras bahasa seperti dalam laras ilmiah itu dapat diamati dari 1. penggunaan kosakata dan bentukan kata, 2. penyusunan frasa, klausa dan kalimat, 3. penggunaan istilah, 4. pembentukan paragraf, 5. penampilan halteknis, 6. penampilan kekhasan dalam wacana. Berdasarkan konsepsi laras bahasa tersebut, laras bahasa ekonomi mempunyai subsublaras bahasa manajemen, sublaras akuntansi, sublaras asuransi, sublaras perpajakan, dll.
Berdasarkankesepakatan masyarakat pemakainya, sistem bahasa itu bersifat konvensional. c. Lambang sebagai huruf (fonemis) bersifat manasuka atau kesepakatan pemakainya (arbitrer) d. Sistemlambang yang terbatas itu (A—Z: 26 huruf) mampu menghasilkan kata, bentukan kata, frasa, klausa, dan kalimat yan tidak terbatas dan sangat produktif.
KONSEPSI BAHASA DAN FUNGSI BAHASAKonsepsi BahasaSampai dengan abad XXI ini perkembangan ilmu dan teknologi menunjukkanbahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Inggris sebagai bahasainternasional sangat berperan sebagai sarana komunikasi. Dalam bidang akademik bahasaIndonesia telah menunjukkan peranannya dalam berbagai disiplin ilmu melalui bentuk-bentuk tulisan ilmiah seperti makalah dan skripsi. Pada dasarnya interaksi dan macamkegiatan akademik tidak akan sempurna atau berjalan dengan baik dan benar. Begitupentingnya bahasa sebagai sebagai sarana komunikasi. Batasan atau pengertian BAHASAadalah sarana komunikasi antaranggota masyarakat dalam menyampaikan ide danperasaan secara lisan atau bahasa tersebut menunjukkan bahwa sistem lambang bunyi ujaran danlambang tulisan digunakan untuk berkomunikasi dalam masyarakat dan lingkunganakademik. Bahasa yang baik dikembangkan oleh pemakainya berdasarkan kaidah-kaidahnya yang tertata dalam suatu sistem. Kaidah bahasa dalam sistem tersebut mencakupbeberapa hal berikut.1 Sistem lambang yang bermakna dapat dipahami dengan baik oleh masyarakatnya.2 Berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakainya, sistem bahasa itu bersifatkonvensional.3 Lambang sebagai huruf fonemis bersifat mana suka atau kesepakatan pemakainyaarbitrer.
. 98 298 358 389 304 319 390 411
berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakainya sistem bahasa itu bersifat